Bagi
anak sekolah dan orang kantoran, hari Sabtu merupakan hari yang paling
ditunggu-tunggu setelah 6 hari mengabdikan diri dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan
tugas-tugas di kantor. Dan ada sebagian orang yang menganggap hari sabtu lebih
istimewa daripada hari Minggu, di mana hari Sabtu sebagai waktu kita mengistirahatkan
otak dan tubuh untuk tidak memikirkan tugas sekolah maupun kantor, hanya untuk
memikirkan hal apa yang dapat menghibur diri untuk melepas semua kepenatan di
sekolah maupun di kantor. Sementara hari Minggu, kita dihadapi dengan segudang
pandangan kepenatan yang akan dijumpai di hari Senin besoknya.
Setiap
daerah pasti memiliki beberapa tempat dan event andalan sebagai tujuan
destinasi berakhir pekan. Nah pada kali ini saya membahas tempat dan event
berakhir pekan bagi mereka yang tinggal di Pulau Lombok, lebih utamanya bagi
yang bertempat di Kabupaten Lombok Timur. Bukan wisata seperti biasanya, ini
adalah wisata menyaksikan hiburan "Balap Cidomo".
Saya
jelaskan sedikit, cidomo itu adalah alat transportasi tradisional di puLau
Lombok, berupa Gerobak yang menggunakan ban mobil dengan peer daun, yang
ditarik oleh seekor kuda. Lebih mirip dengan andong namun berukuran lebih
kecil.
Balap
Cidomo ini dapat kita saksikan langsung pada hari Sabtu, tepatnya setelah waktu
Ashar sekitar pukul 16.00 WITA sampai dengan pukul 17.00 WITA, yang bertempat
di Lapangan Udara Milik Angkatan Udara Rembiga Detasemen Rambang, di Desa
Rambang Kecamatan Labuhan Haji. Jangan terkejut dengan namanya, walau terdengar
seram, tetapi berbeda dengan apa yang bisa kita temukan di sana. Hamparan alam
yang sangat indah dengan rerumputan yang hijau, pepohonan yang berbaris kokoh,
deburan ombak air laut, dan pemandangan Gunung Rinjani yang ditemani awan
sebagai latar yang sangat indah di tempat ini. Untuk masuk ke tempat ini, kita
harus melewati pos penjagaan yang hanya memiliki pengamanan Portal dan harus
membayar Rp 5.000 untuk kendaraan bermotor dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda
empat. Menuju ke tempat ini tidaklah sulit, hanya melewati jalan provinsi yang
sangat bagus dan lebar.
Lapangan
udara ini digunakan sebagai sarana latihan oleh Angkatan Udara, tetapi hanya
beberapa kali saja. Sehingga lapangan ini lebih sering dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai tempat untuk belajar menyetir dan mengendarai sepeda motor.
Dan selain itu juga, lapangan udara ini persis berada di pinggir pantai, namun
posisinya lebih tinggi sekitar 5 meter dari atas pantai, sehingga untuk turun
ke pantai bisa melewati jalan setapak dan tangga alami dari bibir tebing yang
terkikis oleh jejak kaki yang selalu melewatinya untuk naik turun.
Balap
Cidomo ini diawali dengan kesepakatan antara dua tim Cidomo, dimana kesepakatan
yang disetujui berupa Jumlah Taruhannya, apabila kedua Tim menyetujui nilainya,
selanjutnya mereka menuju ke Garis start. Panjang Lintasannya +/- 500 meter yang
berlandaskan tanah keras yang dibatasi oleh rerumputan hijau. Satu Tim terdiri
dari 2 orang, dan juga sebagai peserta balap. 1 orang yang memegang pecut, dan
1 lagi memegang tali kendali yang disebut dengan pengelis. Ya, Lis adalah
sebutan untuk taLi kendali. Yang mengejutkan, ternyata pesertanya pun tidak
hanya berasal dari Kabupaten Lombok Timur, tetapi dari Kabupaten tetangga pun
ikut andil dalam meramaikan ajang ini, seperti dari kabupaten Lombok Tengah, ya
meski cidomonya bukan dibawa langsung dari sana, tetapi dinaikkan ke atas Truk.
Yang uniknya, masing-masing tim memiliki nama atau julukan masing-masing,
seperti Tornado, Roket, dan masih banyak lagi nama unik lainnya. Setelah
aba-aba dibunyikan, segeralah kedua tim memacu Cidomonya menuju garis finish.
Lebih mirip dengan Drag Race, yang lintasannya berupa jalan lurus dengan
mengandalkan kecepatan dari dapur pacunya. Biasanya Balap Cidomo ini dilakukan
sebanyak 5 sampai 7 kali dalam rentang waktunya.
Jadi,
selain menonton Balap Cidomo, kita juga bisa turun ke pantai untuk mandi-mandi
atau sekedar menikmati pantai dari dekat. Ada juga yang berjualan
makanan-makanan kecil seperti kacang rebus dan jagung rebus, serta makanan
ringan lainnya dan minuman ringan bahkan teh dan kopi.
Sebenarnya Balap Cidomo ini banyak terdapat
kontroversinya. Ada sisi negatif dan positifnya. Kita banyak temukan dari
segala kalangan umur, dari anak-anak sampai orang dewasa melakukan taruhan, dan
tidak sedikit juga terjadi perselisihan antara kedua pihak yang melakukan
taruhan. Namun ada sisi positifnya, karena ajang ini dapat dijadikan sebagai
mediasi untuk berkumpul dan bersilaturahmi antar kusir Cidomo, sehingga lebih
saling mengenal dan dapat bertukar pikiran mengenai seputaran cidomo, sehingga
apabila bertemu di jalan bisa saling menyapa atau bahkan apabila ada cidomo
yang mengalami masalah, bisa saling tolong.
Jadi,
buat yang penasaran dan belum pernah menyaksikan balap cidomo ini, jangan lupa
melingkari hari sabtu besok di kalender yang tergantung di tembok kamar, tembok
kelas, atau yang berdiri di meja kerja anda, dan jangan lupa mengajak keluarga
serta kerabat lainnya. Dan untuk yang pernah ke sana dan juga sekaligus
menyaksikan langsung balap cidomo ini, jangan lupa memberikan kritik dan saran
di kolom komentarnya ya.