Rabu, 26 Maret 2014

Menjadi Kontributor Here Maps Indonesia




Rupanya, kehidupan kita di jaman sekarang sudah sangat dimanjakan oleh tekhnologi yang sangat canggih sehingga mememberi kemudahan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Salah satunya pekerjaan atau aktifitas yang membutuhkan suatu system navigasi untuk menunjukkan arah dan lokasi.
Ya, seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa system navigasi sudah didukung oleh suatu tekhnologi canggih dan pintar yang disebut dengan GPS. Semakin berjalannya jaman maka semakin praktis pula tekhnologinya. System-sistem navigasi GPS sudah dibenamkan pada smartphone yang senantiasa kita bawa bepergian kemana-mana.
Yang selalu saya gunakan pada saat ini yaitu aplikasi navigasi yang bernama Here Maps. Here Maps ini saya ketahui sejak menggunakan Smart Phone bersistem operasi Windows Phone. Sangatlah membantu salah satu aktifitas yang saya lakukan, dan juga saya yakin sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dunia.
Kebetulan sejak dahulu, pekerjaan sampingan orang tua saya adalah sebagai pengusaha jual-beli kendaraan bekas. Dan sekarang semenjak pensiun dari pekerjaan utamanya, Bapak saya lebih memfokuskan untuk melanjutkan usahanya itu untuk mengisi waktu sehari-hari. Sehingga untuk mendapatkan barang dagangannya tidak hanya di wilayah sekitar saja, namun terkadang sampai ke luar daerah. Dan salah satu kendalanya adalah mencari lokasi apabila sudah mendapatkan informasi barang buruannya itu di mana. Terkadang alamat sudah didapat, namun dikarenakan tidak mengetahui posisi alamat itu dengan pasti maka waktu akan habis hanya digunakan untuk bertanya di jalan.
Pengalaman sekitar satu bulan yang lalu, Bapak saya ingin mengambil kendaraan di Bali, karena selisih harga di Lombok tempat saya tinggal dengan di Bali sangatlah jauh dan menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Urusan TNKB pun sudah tidak menjadi masalah karena banyak pihak yang menyediakan jasa pembayaran samsat lintas daerah di mana apabila selisih biaya mengurus TNKB Lokal dibandingkan luar daerah melalui jasa tersebut dengan TNKB tidaklah terlalu jauh. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh Bapak saya, dengan pertimbangan bahwa walaupun konsumen mengetahui selisih harga antara Bali dengan Lombok lumayan jauh, namun mereka tidak berani mengambil resiko. Dalam arti mereka memikirkan apabila mencari sendiri kendaraan bekas di Bali, apakah mereka tahu lokasinya di mana dan pasti lebih memakan waktu dan biaya yang lebih besar.
Sehingga setelah saya mengetahui rencana tersebut dari obrolan kecil dengan Bapak, maka yang langsung muncul di pikiran saya adalah Here Maps. Untuk lokasi di wilayah kota-kota besar apalagi di Denpasar-Bali, saya yakin data peta yang ada sangatlah lengkap, sampai menjangkau ke gang-gang kecil. Dan benar saja, setelah alamat itu disampaikan oleh Bapak, dan saya langsung meng-input alamat pada kolom pencarian, dan dalam sekejap Here Maps langsung menunjukkan lokasinya secara akurat beserta jalur yang akan dilewati dan dipermudah dengan bantuan panduan suara. Canggih bukan ? Sehingga setiap ada rencana untuk mengambil kendaraan ke Pulau Dewata lagi, Bapak pasti selalu mengajak saya.
Perjalanan itu pun berjalan mulus sampai kepada alamat tanpa memakan waktu yang lama, walaupun ada sedikit kejadian yang sangat disayangkan, gadget kesayagan saya jatuh di perjalanan sehingga gorilla glassnya pecah, namun syukur masih bisa digunakan.
Karena saya termasuk orang yang tetap mengikuti informasi perkembangan tekhnologi beserta aplikasinya, sehingga setiap hari saya selalu mengikuti salah satu blog yang mengulas dan membahas dengan lengkap tentang Windows Phone yaitu idwinphone.com, karena gadget yang saya gunakan bersistem operasi Windows Phone. Dan di salah satu threatnya pada tanggal 8 Februari 2014 yang berjudul “Jadi Kontributor HERE Maps, Dapatkan Merchandise Keren”. Karena sekarang yang menjadi salah satu aktifitas berdasarkan pengalaman saya tadi didukung oleh system navigasi, sehingga saya pun tertarik untuk membuka threat tersebut.
Setelah membacanya, langsung muncul dua ide, selain berkesempatan untuk melengkapi jalan, lokasi penting (Poi), serta nomer rumah yang ada di sekitar kita, karena walaupun kita sering melewati dan mengetahui suatu tempat, namun terkadang kita tidak mengetahui alamatnya. Dan yang lebih menarik lagi yaitu Merchandisenya, tidak muluk-muluk untuk mengejar yang pertama, cukup Merchandise ketiganya saja yaitu Nokia Lumia 520 dengan rencana apabila dijual kembali, bisa untuk memperbaiki Gorilla Glass Nokia Lumia 920 saya.
Sehingga pada tanggal 13 Maret 2014, saya bergabung sebagai contributor Here Maps, dan dimulai dengan melengkapi jalan yang ada di kota saya. Cukup menyenangkan mengerjakannya, karena dibantu dengan foto satelit yang disediakan oleh Here Maps, kita tinggal meraba-raba dan mengingat jalan tersebut dan langsung mengentry data ke Here Maps Creator. Namun setelah beberapa hari mambuat jalan, jalan-jalan yang belum dibuat di peta sudah mulai lengkap. Namun ternyata saya melupakan bahwa lokasi-lokasi penting yang ada di kota saya masih kurang. Mulai merencanakan strategi bagaimana memanfaatkan waktu yang ada untuk mendapatkan jumlah jalan dan Lokasi penting (Poi) agar mencukupi Badges untuk mendapatkan Marchendise itu.
Saya mulai merasakan serunya menjadi Kontributor Here Maps sejak mulai membuat Poi, karena selain memang suka bertualang, kita jadi lebih tahu secara lengkap mengenai lokasi penting (Poi) yang ada di tempat tinggal sampai ke pelosok. Hanya saja harus memiliki cukup tenaga serta mental yang tebal, karena menjelajah untuk mencatat satu persatu setiap Poi yang dilewati, juga harus siap menjadi orang yang selalu diperhatikan sepanjang jalan atas apa yang kita lakukan, karena setiap berhenti di depan Poi yang akan kita catat, pasti ada orang yang memperhatikan dengan tatapan mencurigakan dan penuh rasa ingin tahu, dan tidak jarang orang tersebut menanyakan langsung apa yang kita catat itu.
Sehingga pada penutupan periode pertama, Badges saya cukup untuk ditukarkan dengan Nokia Lumia 520. Senang sekali saat itu dan tidak sabar ingin cepat-cepat menerimanya. Sehingga pada tanggal 7 Maret, Merchandise itu sampai di rumah. Namun saat itu saya sedang di kantor dan yang menerima di rumah adalah Ibu. Sepulang kerja, ibu bertanya-tanya itu apa, dan saya menjelaskan bahwa itu adalah Merchandise dari Here Maps.
Dari saat itu saya selalu kepikiran karena sepertinya ibu lebih membutuhkannya, dilihat dari Handphone yang digunakan sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, pekerjaannya yang selalu menghubungi dan dihubungi oleh pasien Facial tempat ibu bekerja. Saya paham bahwa seorang ibu untuk membeli sebuah handpone dengan harga mahal, lebih baik uangnya digunakan untuk membeli beras atau kebutuhan keluarga lainnya. Sehingga esok harinya saya tidak sabar untuk segera pulang dari kantor untuk memberikan Handphone tersebut kepada ibu dan mengurungkan niat untuk menjualnya lagi, karena masih ada periode selanjutnya untuk mendapatkan kesempatan memperoleh Merchandise.
Setelah periode kedua berjalan, sisa badges yang saya miliki hanya tinggal ditambah sedikit badges lagi untuk mendapatkan merchandise lagi. Sehingga karena Poi dan Jalan di kota saya sudah lengkap, untuk melanjutkannya saya lakukan dengan santai sampai memperoleh bagdes yang cukup. Namun saya dikejutkan oleh obrolan rekan-rekan Maps Creator yang mengeluhkan aturan yang berlaku pada periode kedua setelah pengumuman perolehan badges di minggu kedua, bahwa yang berhak untuk mendapatkan merchandise hanya map creator yang masuk dalam peringkat berdasarkan aturan yang telah dibuat oleh panitia.
Saya tidak menyalahkan panitia, karena apapun aturan yang telah diputuskan pasti telah melewati banyak diskusi, penyampaian pendapat dan banyak pertimbangan hal lainnya. Yang salah adalah pada diri saya sendiri mengapa tidak memperhatikan aturan pada periode kedua dengan teliti. Berani mengikuti suatu Event/Kompetisi, berarti harus tunduk kepada segala aturan yang ada. Dari pada membuat statement yang tidak penting, lebih baik berusaha untuk mengikuti segala aturan dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.



Sehingga setelah memperhitungkan dengan segala cara, untuk mendapatkan peringkat pertama dalam sehari harus mendapatkan bagdes yang lumayan membutuhkan usaha yang sangat maksimal. Dan semenjak saat itu saya bertekat untuk berusaha secara maksimal sampai akhir periode dengan perhitungan sehari harus memperoleh berapa badges dengan menerapkan strategi yaitu pada saat jam kerja, karena tidak bisa ke mana-mana, maka yang harus dilakukan adalah memanfaatkan waktu senggang untuk membuat jalan, sedangkan sepulang kantor menjelajah untuk memperoleh data Poi.



Sehingga dalam sehari saya melakukan penjelajahan sepanjang kurang lebih sejauh 20KM. bayangkan saja, sepanjang itu saya bisa mencatat berapa Poi. Maju sedikit, catat. Maju sedikit, catat. Itulah yang terus saya lakukan selama kurang lebih 3 jam. Begitu merasakan lelah, saya mencari minimarket untuk membeli sekedar minuman dingin untuk memulihkan tenaga dan tidak lupa mencatat Minimarket tersebut ke dalam Poi. Di saat waktunya untuk ibadah, saya mencari tempat ibadah dan sekali lagi tidak lupa mencatatnya. Begitu tenaga pulih, langsung melanjutkan perjalanan. Setelah saya rasa cukup dan hari mulai sore, saat itulah penjelajahan saya akhiri dan kembali pulang ke rumah. Setelah istirahat, makan dan sholat, malamnya yang saya lakukan adalah memasukkan data-data Poi yang saya peroleh tadi ke Here Maps Creator, dan terkadang sampai larut malam. Apabila Quota Modem habis, harus berupaya ke Warnet terdekat karena persediaan untuk membeli quota tidak cukup. Dalam mengikuti Event ini memang membutuhkan banyak Kuota Internet, rata-rata selama 1 periode saya menghabiskan 8GB.



Namun setelah beberapa hari, kendaraan yang saya gunakan untuk menjelajah mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi sebelum diperbaiki dan menunggu gaji bulan depan, maka penjelajahan saat itu dihentikan dan diganti oleh pembuatan jalan. Masih beberapa ribu KM lagi yang dibutuhkan untuk memperoleh peringkat pertama, dan saat itu rasa pesimis pun menghampiri, mana ada jalan yang masih kosong/belum dibuat yang memiliki panjang 4000Km. dilihat dari peta saya, sepanjang itu dapat diperoleh sepanjang Pulau Sumatera, dari ujung Aceh sampai Ujung Lampung.
Namun karena sudah membulatkan tekat untuk tetap mengejar peringkat pertama, saya pun mulai menjelajah melalui foto satelit untuk mencari beberapa jalan yang masih kosong. Dan Alhamdulillah, di mana ada niat, di situ ada jalan, asalkan dilakukan dengan sabar dan sungguh-sungguh. Tidak ada waktu yang saya lewatkan untuk membuat jalan, mulai dari pagi sejak bekerja di kantor dengan memanfaatkan waktu yang kosong, sepulang kerja setelah sholat dan makan langsung melanjutkan sampai sore. Begitu lagi setelah sholat dan makan langsung saya lanjutkan sampai badan terasa letih dan harus istirahat malam dan terkadang sampai larut malam.



Dan Alhamdulillah setelah pengumuman perolehan badges di minggu ketiga, dalam waktu satu minggu, saya bisa mendapatkan banyak Poi dan beberapa KM Jalan yang mencukupi badges untuk berada pada posisi pertama. Masih ada beberapa hari lagi sebelum penutupan periode kedua, dan besar kemungkinan peringkat yang sekarang saya miliki bisa saja diraih oleh Maper yang lain, sehingga usaha yang harus dilakukan sampai akhir penutupan periode benar-benar maksimal. Sehingga sampai akhir penutupan pada tanggal 25 Maret 2014 Pukul 23.59 WIB barulah selesai perjuangan di periode kedua ini. Semoga hasil Validasi dari tim Here Maps Indonesia memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar