Senin, 31 Maret 2014

Talk Less Do More



Jiwa dan karakter pada setiap orang pasti berbeda-beda. Terlebih kepada respon dan tanggapan terhadap suatu hal. Suatu hal yang dimaksud seperti sesuatu hal yang baik bersangkutan atau pun tidak kepada dirinya sendiri, yang dianggap menarik dan menjadi topic di masa itu. Bukan menyombongkan diri sebagai orang yang paling sempurna, tetapi hanya ingin menyatakan pendapat pribadi mengenai hal tersebut.
Tidak ada salahnya memberikan komentar atas apa yang muncul dari benak kita bila menghadapi dan menjumpai suatu hal, karena Negara sendiri menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk menyampaikan pendapat. Namun terkadang kebanyakan dari masyarakat yang memiliki tingkat vocal yang tinggi, dalam arti lebih banyak yang menyampaikan aspirasi atau pendapat melalui suatu komentar-komentar baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung ataupun melalui media social.



Lebih mengerucut lagi pada suatu hal yang masuk di dalam lingkungan atau situasi menghadapi atau mengikuti suatu event atau ajang lomba tertentu. Suatu event selalu memiliki aturan main tersendiri dalam menjalankan programnya, yang telah disusun dan ditentukan oleh panitia di jauh hari sebelum event itu dilaksanakan. Otomatis, para peserta harus mau tuduk kepada aturan, dan biasanya di awal sebelum event itu dilaksanakan, selalu ada form konfirmasi atas perseujuan mengikuti, patuh dan taat kepada peraturan.
Segala efek dari pada peraturan yang ada selalu menimbulkan dua kesan, positif dan negative. Efek yang dirasakan sendiri langsung bagi pihak yang terlibat sebagai peserta yang menikuti event tersebut. Selalu mengutamakan kenyamanan, dan terkadang bahkan kebanyakan aturan pada event tersebut lebih kasarnya dapat dikatakan menimbukan paksaan dan ketidaknyamanan. Itulah yang menjadi nilai persaingan antara para peserta, dan memaksa untuk memberlakukan hokum rimba, siapa yang kuat lah yang bertahan, namun harus disertai dengan jiwa sportif dan professional.
Dari peraturan yang dinilai memaksa dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan, maka hal itulah yang menjadikan banyak bermunculan komentar-komentar negative dalam bentuk cibiran serta “gerutuan” dari para peserta yang mengikuti event tersebut. Muncul kritik dan saran atas peraturan yang ada dimana komentar tersebut pada intinya agar membuat para pesertanya nyaman dan menikmati event, namun banyak juga yang tidak terlalu memperhatikan kepentingan para penyelenggaranya.



Suatu kesalahan terjadi pada kasus ini, yang seharusnya taat dan menjalani segala aturannya apabila ingin mencapai tujuan akhir, bukan malah membuat peraturan sendiri di dalam event tersebut. Tidak salah pada sisi memberikan komentar berupa saran, namun tidak bersifat memaksa. Pada intinya, bila ingin mendapatkan hasil akhirnya, berusahalah sekuat tenaga namun tetap berada pada jalur aturan yang ada.
Ingat, suatu event pasti memiliki waktu pelaksanaan, daripada digunakan hanya untuk mengeluh dan memberikan banyak komentar serta penjabaran yang banyak, lebih baik digunakan untuk merusaha sekuat tenaga untuk mengikuti segala program yang ditentukan sesuai aturan yang ada. Seperti pada suatu pernyataan yang menyatakan bahwa, ikuti aturan, maka aturan yang akan menjaga mu.

Di sinilah tempat peran serta pepatah yang mengatakan bahwa, sedikit bicara banyak bekerja. Maksudnya, kurangi komentar, saran, dan penjabaran yang terlalu panjang sehingga menimbulkan kesan yang sia-sia, dan manfaatkan waktu yang ada untuk terus bekerja dan melaksanakan program pada event tersebut sekuat tenaga, dan tinggal menunggu hasil keputusan dari panitia penyelenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar