Jiwa dan karakter pada setiap orang pasti berbeda-beda.
Terlebih kepada respon dan tanggapan terhadap suatu hal. Suatu hal yang
dimaksud seperti sesuatu hal yang baik bersangkutan atau pun tidak kepada
dirinya sendiri, yang dianggap menarik dan menjadi topic di masa itu. Bukan menyombongkan
diri sebagai orang yang paling sempurna, tetapi hanya ingin menyatakan pendapat
pribadi mengenai hal tersebut.
Tidak ada salahnya memberikan komentar atas
apa yang muncul dari benak kita bila menghadapi dan menjumpai suatu hal, karena
Negara sendiri menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk menyampaikan
pendapat. Namun terkadang kebanyakan dari masyarakat yang memiliki tingkat vocal
yang tinggi, dalam arti lebih banyak yang menyampaikan aspirasi atau pendapat melalui
suatu komentar-komentar baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung
ataupun melalui media social.
Lebih mengerucut lagi pada suatu hal yang
masuk di dalam lingkungan atau situasi menghadapi atau mengikuti suatu event
atau ajang lomba tertentu. Suatu event selalu memiliki aturan main tersendiri
dalam menjalankan programnya, yang telah disusun dan ditentukan oleh panitia di
jauh hari sebelum event itu dilaksanakan. Otomatis, para peserta harus mau
tuduk kepada aturan, dan biasanya di awal sebelum event itu dilaksanakan,
selalu ada form konfirmasi atas perseujuan mengikuti, patuh dan taat kepada
peraturan.
Segala efek dari pada peraturan yang ada
selalu menimbulkan dua kesan, positif dan negative. Efek yang dirasakan sendiri
langsung bagi pihak yang terlibat sebagai peserta yang menikuti event tersebut.
Selalu mengutamakan kenyamanan, dan terkadang bahkan kebanyakan aturan pada
event tersebut lebih kasarnya dapat dikatakan menimbukan paksaan dan
ketidaknyamanan. Itulah yang menjadi nilai persaingan antara para peserta, dan
memaksa untuk memberlakukan hokum rimba, siapa yang kuat lah yang bertahan,
namun harus disertai dengan jiwa sportif dan professional.
Dari peraturan yang dinilai memaksa dan
menimbulkan rasa ketidaknyamanan, maka hal itulah yang menjadikan banyak
bermunculan komentar-komentar negative dalam bentuk cibiran serta “gerutuan”
dari para peserta yang mengikuti event tersebut. Muncul kritik dan saran atas
peraturan yang ada dimana komentar tersebut pada intinya agar membuat para
pesertanya nyaman dan menikmati event, namun banyak juga yang tidak terlalu
memperhatikan kepentingan para penyelenggaranya.
Suatu kesalahan terjadi pada kasus ini, yang
seharusnya taat dan menjalani segala aturannya apabila ingin mencapai tujuan
akhir, bukan malah membuat peraturan sendiri di dalam event tersebut. Tidak salah
pada sisi memberikan komentar berupa saran, namun tidak bersifat memaksa. Pada intinya,
bila ingin mendapatkan hasil akhirnya, berusahalah sekuat tenaga namun tetap
berada pada jalur aturan yang ada.
Ingat, suatu event pasti memiliki waktu
pelaksanaan, daripada digunakan hanya untuk mengeluh dan memberikan banyak
komentar serta penjabaran yang banyak, lebih baik digunakan untuk merusaha
sekuat tenaga untuk mengikuti segala program yang ditentukan sesuai aturan yang
ada. Seperti pada suatu pernyataan yang menyatakan bahwa, ikuti aturan, maka
aturan yang akan menjaga mu.
Di sinilah tempat peran serta pepatah yang
mengatakan bahwa, sedikit bicara banyak bekerja. Maksudnya, kurangi komentar,
saran, dan penjabaran yang terlalu panjang sehingga menimbulkan kesan yang
sia-sia, dan manfaatkan waktu yang ada untuk terus bekerja dan melaksanakan
program pada event tersebut sekuat tenaga, dan tinggal menunggu hasil keputusan
dari panitia penyelenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar