Senin, 31 Maret 2014

Bebas Berekspresi ???



Setiap manusia memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk apapun. Emosi serta apa yang telah, sedang, dan yang akan dihadapi sangatlah mempengaruhi wujud ekspresi seseorang. Namun, bahasa dari kata bebas itu sendiri sebenarnya tidaklah semata-mata bebas murni, namun banyak aturan yang menjadi batasan atas pengekspresian diri tersebut.
Yang paling sederhana adalah aturan yang timbul dari diri kita sendiri. Aturan atas apa yang akan kita ekspresikan berdasarkan emosi yang telah, sedang, dan yang akan kita alami. Diri kita telah dianugrahi berupa akal pikiran, yang mampu memikirkan terlebih dahulu atas apa yang akan kita lakukan. Apakah yang akan kita lakukan itu baik bagi diri sendiri ataupun di mata orang lain, ataukah bernilai buruk dan dapat merugikan diri sendiri ataupun kepada orang lain.
Di zaman sekarang ini sedang ramai diperincangkan mengenai istilah Lebay dan Alay di kalangan anak muda. Dan tak sedikit juga dari kalangan orang tua pun tidak asing bagi kehidupannya. Entah dilakukan secara sengaja atau dianggap biasa dan lumrah bila melakukan suatu perbuatan atau tindakan yang berlebihan (Lebay) dan Alay. Alay sendiri memiliki banyak arti, namun yang paling tertangkap pada pemahaman diri saya adalah orang yang berekspresi di luar batas kewajaran, baik melalui pebuatan ataupun perkataan yang menimbulkan kesan terlalu dibuat-buat dengan tujuan ingin mendapatkan perhatian dan komentar dari orang lain.



Contoh dari hal kecil, yang menjadi dasar atas tulisan ini yaitu seseorang yang memiliki suatu profesi di mana di mata masyarakat dituntut untuk menunjukkan kewibawaan, ketegasan, kesigapan, yang akan menimbulkan rasa aman kepada masyarakat, keseganan dan rasa hormat. Bukan dari semua golongannya yang seperti itu, namun hanyalah beberapa oknum. Namun disitulah letak bahanyanya, ibarat pernyataan yang menyatakan bahwa satu makan nangka semua kena getah, segelintir oknum tersebut yang akan menimbulkan kesan yang sama bagi golongannya di mata masyarakat.
Seperti yang diuraikan di beberapa paragraph awal, kita dikaruniai akal fikiran untuk memilah-milah perilaku yang akan kita perbuat. Harus dimulai dari kesadaran bahwa dirinya itu memiliki profesi yang selalu dipandang oleh masyarakat, dia harus menunjukkan sikap yang tegas, berwibawa, dan taat sehingga timbul rasa segan dan hormat kepadanya. Namun oknum yang disebutkan tadi malah mengekspresikan dirinya diluar dari yang seharusnya dilakukan. Aturan yang membatasi kebebasannya itu adalah aturan bahwa dia sedang menyandang status atas profesi yang sedang dia miliki. Pikirannya harus memberikan kesadaran kepada dirinya bahwa dia tidak harus berperilaku diluar dari yang seharusnya.
Aturan serta hukuman atas pelanggaran peraturan itu memang tidaklah mengikat dan kasat mata, tidak dirasakan secara langsung dan tidak memberikan dampak yang begitu nyata bagi dirinya sendiri. bahwa, aturan itu ada pada dirinya sendiri dan hukuman pelanggaran itu pula menuntut dirinya untuk lebih peka dan merasakan respon dari orang-orang disekitarnya. Apabila tidak mampu menimbulkan rasa peka atas respon dari orang lain tersebut, maka tidak ada masalah bagi dirinya sendiri, namun hukuman tersebut berupa respon dan kesay dan yang negative dari orang lain, respon serta kesan yang memandang bahwa profesi tersebut ternyata Lebay dan Alay.




Sebenarnya seperti yang sebelumnya dikatakan bahwa kita bebas untuk mengkspresikan diri, entah itu melalui perbuatan ataupun perkataan. Namun ada banyak batasan-batasan yang harus diperhatikan, mulai dari hal kecil seperti batasan moral sampai pada hal terbesarnya berupa batasan yang memiliki hukuman tindak pidana.

Talk Less Do More



Jiwa dan karakter pada setiap orang pasti berbeda-beda. Terlebih kepada respon dan tanggapan terhadap suatu hal. Suatu hal yang dimaksud seperti sesuatu hal yang baik bersangkutan atau pun tidak kepada dirinya sendiri, yang dianggap menarik dan menjadi topic di masa itu. Bukan menyombongkan diri sebagai orang yang paling sempurna, tetapi hanya ingin menyatakan pendapat pribadi mengenai hal tersebut.
Tidak ada salahnya memberikan komentar atas apa yang muncul dari benak kita bila menghadapi dan menjumpai suatu hal, karena Negara sendiri menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk menyampaikan pendapat. Namun terkadang kebanyakan dari masyarakat yang memiliki tingkat vocal yang tinggi, dalam arti lebih banyak yang menyampaikan aspirasi atau pendapat melalui suatu komentar-komentar baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung ataupun melalui media social.



Lebih mengerucut lagi pada suatu hal yang masuk di dalam lingkungan atau situasi menghadapi atau mengikuti suatu event atau ajang lomba tertentu. Suatu event selalu memiliki aturan main tersendiri dalam menjalankan programnya, yang telah disusun dan ditentukan oleh panitia di jauh hari sebelum event itu dilaksanakan. Otomatis, para peserta harus mau tuduk kepada aturan, dan biasanya di awal sebelum event itu dilaksanakan, selalu ada form konfirmasi atas perseujuan mengikuti, patuh dan taat kepada peraturan.
Segala efek dari pada peraturan yang ada selalu menimbulkan dua kesan, positif dan negative. Efek yang dirasakan sendiri langsung bagi pihak yang terlibat sebagai peserta yang menikuti event tersebut. Selalu mengutamakan kenyamanan, dan terkadang bahkan kebanyakan aturan pada event tersebut lebih kasarnya dapat dikatakan menimbukan paksaan dan ketidaknyamanan. Itulah yang menjadi nilai persaingan antara para peserta, dan memaksa untuk memberlakukan hokum rimba, siapa yang kuat lah yang bertahan, namun harus disertai dengan jiwa sportif dan professional.
Dari peraturan yang dinilai memaksa dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan, maka hal itulah yang menjadikan banyak bermunculan komentar-komentar negative dalam bentuk cibiran serta “gerutuan” dari para peserta yang mengikuti event tersebut. Muncul kritik dan saran atas peraturan yang ada dimana komentar tersebut pada intinya agar membuat para pesertanya nyaman dan menikmati event, namun banyak juga yang tidak terlalu memperhatikan kepentingan para penyelenggaranya.



Suatu kesalahan terjadi pada kasus ini, yang seharusnya taat dan menjalani segala aturannya apabila ingin mencapai tujuan akhir, bukan malah membuat peraturan sendiri di dalam event tersebut. Tidak salah pada sisi memberikan komentar berupa saran, namun tidak bersifat memaksa. Pada intinya, bila ingin mendapatkan hasil akhirnya, berusahalah sekuat tenaga namun tetap berada pada jalur aturan yang ada.
Ingat, suatu event pasti memiliki waktu pelaksanaan, daripada digunakan hanya untuk mengeluh dan memberikan banyak komentar serta penjabaran yang banyak, lebih baik digunakan untuk merusaha sekuat tenaga untuk mengikuti segala program yang ditentukan sesuai aturan yang ada. Seperti pada suatu pernyataan yang menyatakan bahwa, ikuti aturan, maka aturan yang akan menjaga mu.

Di sinilah tempat peran serta pepatah yang mengatakan bahwa, sedikit bicara banyak bekerja. Maksudnya, kurangi komentar, saran, dan penjabaran yang terlalu panjang sehingga menimbulkan kesan yang sia-sia, dan manfaatkan waktu yang ada untuk terus bekerja dan melaksanakan program pada event tersebut sekuat tenaga, dan tinggal menunggu hasil keputusan dari panitia penyelenggara.

Rabu, 26 Maret 2014

Menjadi Kontributor Here Maps Indonesia




Rupanya, kehidupan kita di jaman sekarang sudah sangat dimanjakan oleh tekhnologi yang sangat canggih sehingga mememberi kemudahan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Salah satunya pekerjaan atau aktifitas yang membutuhkan suatu system navigasi untuk menunjukkan arah dan lokasi.
Ya, seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa system navigasi sudah didukung oleh suatu tekhnologi canggih dan pintar yang disebut dengan GPS. Semakin berjalannya jaman maka semakin praktis pula tekhnologinya. System-sistem navigasi GPS sudah dibenamkan pada smartphone yang senantiasa kita bawa bepergian kemana-mana.
Yang selalu saya gunakan pada saat ini yaitu aplikasi navigasi yang bernama Here Maps. Here Maps ini saya ketahui sejak menggunakan Smart Phone bersistem operasi Windows Phone. Sangatlah membantu salah satu aktifitas yang saya lakukan, dan juga saya yakin sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dunia.
Kebetulan sejak dahulu, pekerjaan sampingan orang tua saya adalah sebagai pengusaha jual-beli kendaraan bekas. Dan sekarang semenjak pensiun dari pekerjaan utamanya, Bapak saya lebih memfokuskan untuk melanjutkan usahanya itu untuk mengisi waktu sehari-hari. Sehingga untuk mendapatkan barang dagangannya tidak hanya di wilayah sekitar saja, namun terkadang sampai ke luar daerah. Dan salah satu kendalanya adalah mencari lokasi apabila sudah mendapatkan informasi barang buruannya itu di mana. Terkadang alamat sudah didapat, namun dikarenakan tidak mengetahui posisi alamat itu dengan pasti maka waktu akan habis hanya digunakan untuk bertanya di jalan.
Pengalaman sekitar satu bulan yang lalu, Bapak saya ingin mengambil kendaraan di Bali, karena selisih harga di Lombok tempat saya tinggal dengan di Bali sangatlah jauh dan menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Urusan TNKB pun sudah tidak menjadi masalah karena banyak pihak yang menyediakan jasa pembayaran samsat lintas daerah di mana apabila selisih biaya mengurus TNKB Lokal dibandingkan luar daerah melalui jasa tersebut dengan TNKB tidaklah terlalu jauh. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh Bapak saya, dengan pertimbangan bahwa walaupun konsumen mengetahui selisih harga antara Bali dengan Lombok lumayan jauh, namun mereka tidak berani mengambil resiko. Dalam arti mereka memikirkan apabila mencari sendiri kendaraan bekas di Bali, apakah mereka tahu lokasinya di mana dan pasti lebih memakan waktu dan biaya yang lebih besar.
Sehingga setelah saya mengetahui rencana tersebut dari obrolan kecil dengan Bapak, maka yang langsung muncul di pikiran saya adalah Here Maps. Untuk lokasi di wilayah kota-kota besar apalagi di Denpasar-Bali, saya yakin data peta yang ada sangatlah lengkap, sampai menjangkau ke gang-gang kecil. Dan benar saja, setelah alamat itu disampaikan oleh Bapak, dan saya langsung meng-input alamat pada kolom pencarian, dan dalam sekejap Here Maps langsung menunjukkan lokasinya secara akurat beserta jalur yang akan dilewati dan dipermudah dengan bantuan panduan suara. Canggih bukan ? Sehingga setiap ada rencana untuk mengambil kendaraan ke Pulau Dewata lagi, Bapak pasti selalu mengajak saya.
Perjalanan itu pun berjalan mulus sampai kepada alamat tanpa memakan waktu yang lama, walaupun ada sedikit kejadian yang sangat disayangkan, gadget kesayagan saya jatuh di perjalanan sehingga gorilla glassnya pecah, namun syukur masih bisa digunakan.
Karena saya termasuk orang yang tetap mengikuti informasi perkembangan tekhnologi beserta aplikasinya, sehingga setiap hari saya selalu mengikuti salah satu blog yang mengulas dan membahas dengan lengkap tentang Windows Phone yaitu idwinphone.com, karena gadget yang saya gunakan bersistem operasi Windows Phone. Dan di salah satu threatnya pada tanggal 8 Februari 2014 yang berjudul “Jadi Kontributor HERE Maps, Dapatkan Merchandise Keren”. Karena sekarang yang menjadi salah satu aktifitas berdasarkan pengalaman saya tadi didukung oleh system navigasi, sehingga saya pun tertarik untuk membuka threat tersebut.
Setelah membacanya, langsung muncul dua ide, selain berkesempatan untuk melengkapi jalan, lokasi penting (Poi), serta nomer rumah yang ada di sekitar kita, karena walaupun kita sering melewati dan mengetahui suatu tempat, namun terkadang kita tidak mengetahui alamatnya. Dan yang lebih menarik lagi yaitu Merchandisenya, tidak muluk-muluk untuk mengejar yang pertama, cukup Merchandise ketiganya saja yaitu Nokia Lumia 520 dengan rencana apabila dijual kembali, bisa untuk memperbaiki Gorilla Glass Nokia Lumia 920 saya.
Sehingga pada tanggal 13 Maret 2014, saya bergabung sebagai contributor Here Maps, dan dimulai dengan melengkapi jalan yang ada di kota saya. Cukup menyenangkan mengerjakannya, karena dibantu dengan foto satelit yang disediakan oleh Here Maps, kita tinggal meraba-raba dan mengingat jalan tersebut dan langsung mengentry data ke Here Maps Creator. Namun setelah beberapa hari mambuat jalan, jalan-jalan yang belum dibuat di peta sudah mulai lengkap. Namun ternyata saya melupakan bahwa lokasi-lokasi penting yang ada di kota saya masih kurang. Mulai merencanakan strategi bagaimana memanfaatkan waktu yang ada untuk mendapatkan jumlah jalan dan Lokasi penting (Poi) agar mencukupi Badges untuk mendapatkan Marchendise itu.
Saya mulai merasakan serunya menjadi Kontributor Here Maps sejak mulai membuat Poi, karena selain memang suka bertualang, kita jadi lebih tahu secara lengkap mengenai lokasi penting (Poi) yang ada di tempat tinggal sampai ke pelosok. Hanya saja harus memiliki cukup tenaga serta mental yang tebal, karena menjelajah untuk mencatat satu persatu setiap Poi yang dilewati, juga harus siap menjadi orang yang selalu diperhatikan sepanjang jalan atas apa yang kita lakukan, karena setiap berhenti di depan Poi yang akan kita catat, pasti ada orang yang memperhatikan dengan tatapan mencurigakan dan penuh rasa ingin tahu, dan tidak jarang orang tersebut menanyakan langsung apa yang kita catat itu.
Sehingga pada penutupan periode pertama, Badges saya cukup untuk ditukarkan dengan Nokia Lumia 520. Senang sekali saat itu dan tidak sabar ingin cepat-cepat menerimanya. Sehingga pada tanggal 7 Maret, Merchandise itu sampai di rumah. Namun saat itu saya sedang di kantor dan yang menerima di rumah adalah Ibu. Sepulang kerja, ibu bertanya-tanya itu apa, dan saya menjelaskan bahwa itu adalah Merchandise dari Here Maps.
Dari saat itu saya selalu kepikiran karena sepertinya ibu lebih membutuhkannya, dilihat dari Handphone yang digunakan sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, pekerjaannya yang selalu menghubungi dan dihubungi oleh pasien Facial tempat ibu bekerja. Saya paham bahwa seorang ibu untuk membeli sebuah handpone dengan harga mahal, lebih baik uangnya digunakan untuk membeli beras atau kebutuhan keluarga lainnya. Sehingga esok harinya saya tidak sabar untuk segera pulang dari kantor untuk memberikan Handphone tersebut kepada ibu dan mengurungkan niat untuk menjualnya lagi, karena masih ada periode selanjutnya untuk mendapatkan kesempatan memperoleh Merchandise.
Setelah periode kedua berjalan, sisa badges yang saya miliki hanya tinggal ditambah sedikit badges lagi untuk mendapatkan merchandise lagi. Sehingga karena Poi dan Jalan di kota saya sudah lengkap, untuk melanjutkannya saya lakukan dengan santai sampai memperoleh bagdes yang cukup. Namun saya dikejutkan oleh obrolan rekan-rekan Maps Creator yang mengeluhkan aturan yang berlaku pada periode kedua setelah pengumuman perolehan badges di minggu kedua, bahwa yang berhak untuk mendapatkan merchandise hanya map creator yang masuk dalam peringkat berdasarkan aturan yang telah dibuat oleh panitia.
Saya tidak menyalahkan panitia, karena apapun aturan yang telah diputuskan pasti telah melewati banyak diskusi, penyampaian pendapat dan banyak pertimbangan hal lainnya. Yang salah adalah pada diri saya sendiri mengapa tidak memperhatikan aturan pada periode kedua dengan teliti. Berani mengikuti suatu Event/Kompetisi, berarti harus tunduk kepada segala aturan yang ada. Dari pada membuat statement yang tidak penting, lebih baik berusaha untuk mengikuti segala aturan dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.



Sehingga setelah memperhitungkan dengan segala cara, untuk mendapatkan peringkat pertama dalam sehari harus mendapatkan bagdes yang lumayan membutuhkan usaha yang sangat maksimal. Dan semenjak saat itu saya bertekat untuk berusaha secara maksimal sampai akhir periode dengan perhitungan sehari harus memperoleh berapa badges dengan menerapkan strategi yaitu pada saat jam kerja, karena tidak bisa ke mana-mana, maka yang harus dilakukan adalah memanfaatkan waktu senggang untuk membuat jalan, sedangkan sepulang kantor menjelajah untuk memperoleh data Poi.



Sehingga dalam sehari saya melakukan penjelajahan sepanjang kurang lebih sejauh 20KM. bayangkan saja, sepanjang itu saya bisa mencatat berapa Poi. Maju sedikit, catat. Maju sedikit, catat. Itulah yang terus saya lakukan selama kurang lebih 3 jam. Begitu merasakan lelah, saya mencari minimarket untuk membeli sekedar minuman dingin untuk memulihkan tenaga dan tidak lupa mencatat Minimarket tersebut ke dalam Poi. Di saat waktunya untuk ibadah, saya mencari tempat ibadah dan sekali lagi tidak lupa mencatatnya. Begitu tenaga pulih, langsung melanjutkan perjalanan. Setelah saya rasa cukup dan hari mulai sore, saat itulah penjelajahan saya akhiri dan kembali pulang ke rumah. Setelah istirahat, makan dan sholat, malamnya yang saya lakukan adalah memasukkan data-data Poi yang saya peroleh tadi ke Here Maps Creator, dan terkadang sampai larut malam. Apabila Quota Modem habis, harus berupaya ke Warnet terdekat karena persediaan untuk membeli quota tidak cukup. Dalam mengikuti Event ini memang membutuhkan banyak Kuota Internet, rata-rata selama 1 periode saya menghabiskan 8GB.



Namun setelah beberapa hari, kendaraan yang saya gunakan untuk menjelajah mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi sebelum diperbaiki dan menunggu gaji bulan depan, maka penjelajahan saat itu dihentikan dan diganti oleh pembuatan jalan. Masih beberapa ribu KM lagi yang dibutuhkan untuk memperoleh peringkat pertama, dan saat itu rasa pesimis pun menghampiri, mana ada jalan yang masih kosong/belum dibuat yang memiliki panjang 4000Km. dilihat dari peta saya, sepanjang itu dapat diperoleh sepanjang Pulau Sumatera, dari ujung Aceh sampai Ujung Lampung.
Namun karena sudah membulatkan tekat untuk tetap mengejar peringkat pertama, saya pun mulai menjelajah melalui foto satelit untuk mencari beberapa jalan yang masih kosong. Dan Alhamdulillah, di mana ada niat, di situ ada jalan, asalkan dilakukan dengan sabar dan sungguh-sungguh. Tidak ada waktu yang saya lewatkan untuk membuat jalan, mulai dari pagi sejak bekerja di kantor dengan memanfaatkan waktu yang kosong, sepulang kerja setelah sholat dan makan langsung melanjutkan sampai sore. Begitu lagi setelah sholat dan makan langsung saya lanjutkan sampai badan terasa letih dan harus istirahat malam dan terkadang sampai larut malam.



Dan Alhamdulillah setelah pengumuman perolehan badges di minggu ketiga, dalam waktu satu minggu, saya bisa mendapatkan banyak Poi dan beberapa KM Jalan yang mencukupi badges untuk berada pada posisi pertama. Masih ada beberapa hari lagi sebelum penutupan periode kedua, dan besar kemungkinan peringkat yang sekarang saya miliki bisa saja diraih oleh Maper yang lain, sehingga usaha yang harus dilakukan sampai akhir penutupan periode benar-benar maksimal. Sehingga sampai akhir penutupan pada tanggal 25 Maret 2014 Pukul 23.59 WIB barulah selesai perjuangan di periode kedua ini. Semoga hasil Validasi dari tim Here Maps Indonesia memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Selasa, 11 Maret 2014

Pengen Nokia Lumia 925 ? dapatkan gratis di sini




 Hobby memang terkadang dapat membuat kita berfikir dan bertindak di luar batas rasional. Tidak semua orang memiliki hobby yang sama, tetapi beberapa orang yang memiliki kesamaan hobby akan membentuk suatu komunitas terhadap hobby yang mereka gemari. Hal-hal yang terkait dengan hobby tersebut pasti akan diikuti.
Aktifitas yang satu ini berhubungan dengan kecintaan terhadap salah satu jenis teknologi, yaitu telepon genggam. Siapa yang tidak ingin menggenggam sebuah telepon selular/handphone dengan spesifikasi yang luar biasa ? di jaman sekarang, HP bisa dipandang sebagai barang mewah dan asesoris selain perhiasan yang selalu melekat di tubuh. Bisa pula dijadikan sebagai tolok ukur tingkat kesejahteraan materi dilihat dari HP apa yang dimiliki seseorang tersebut. Namun, kendalanya sama halnya dengan kendala untuk memiliki barang mewah yang lain, yaitu uang. Semakin canggih HP tersebut, semakin mahal pula harganya.
Salah satu brand HP terkenal yang sudah mengalami jatuh bangun sepanjang produksinya, yaitu Nokia. Khusus di daerah tempat tinggal saya yaitu di Nusa Tenggara Barat, di masa-masa jayanya sekitar tahun 2000-2008, HP yang harganya meroket baik yang bekas apalagi yang baru adalah Nokia. Desain yang elegan, pengoperasian yang simple serta suku cadang yang gampang dicari menjadikan alasan utama mengapa Nokia harus menjadi rekomendasi utama dalam memiliki HP. 



Namun diakhir masa-masa jayanya itu, Nokia semakin memberi kesan kurang memiliki terobosan dan hanya mengandalkan fitur yang itu-itu saja, sehingga menjadikan peluang bagi Brand HP lainnya untuk mengambil alih pasar dengan menghadirkan HP dengan terobosan yang menarik yang tidak dimiliki oleh Nokia. Muncullah Blackberry dengan mengandalkan system Message berbasis Chating koneksi Internet yang bisa melakukan sharing suara dan gambar serta emoticon yang menarik. Muncul brand Iphone dengan segala kecanggihannya. Serta munculnya Sony dan Samsung yang mengandalkan system Operasi Besutan Google yang masih Berjaya sampai sekarang, yaitu Android.


Di masa itu, jatuhnya Nokia semakin memunculkan rumor bahwa Nokia akan mengalami kebangkrutan dan akan gulung tikar. Ditambah dengan usaha membangkitkan produksi Smartphone dari Nokia dengan segala Kecanggihan baik hardware maupun softwarenya, yaitu Nokia N8. Berbahan Metal untuk Chasing, Xenon Flash untuk Camera serta Camera dengan Carl Zeiss resolusi 12Mpix yang saat itu HP lain masih mengandalkan kamera 5Mpix, menjadikan harapan bagi nokia untuk bangkit. Namun karena masih menggunakan OS Symbian menjadikan kelemahan yang sangat tampak bagi nokia, sehingga usaha dari Nokia N8 Pun Gagal.



Di balik masa kelamnya, ternyata Nokia memiliki rencana Raksasa dengan menggandeng Perusahaan OS Raksasa yaitu Microsoft dengan menanamkan OS Windows Phone di HPnya. Muncul bayangan yang luar biasa, memiliki sebuah HP dengan system operasi yang digunakan hamper seluruh Komputer di dunia, yaitu Windows. Muncullah Nokia Lumia dengan system Operasi Windows Phone 7. Terobosan ini mendapat sambutan hangat dari dunia dengan meroketnya nilai produksi dari Nokia Lumia. Namun terdapat beberapa kekurangan yang spesifik pada Windows Phone 7, sehingga tidak ingin mengalami kegagalan dua kali, Nokia segera merilis Windows Phone 8 sebagai penyempurnaan dari versi sebelumnya. Untuk hal ini, saya berani berkomentar bahwa WP 8 memiliki kesempurnaan. Dengan Fitur yang luar biasa, spesifikasi tinggi, serta knyamanan pemakaiannya memiliki keungulan utamanya.
Sekali lagi, Smartphone dengan spesifikasi tinggi akan diiringi dengan harga yang tinggi pula. Inilah yang menjadi latar belakang penulisan threat kali ini, mendapatkan sebuah smartphone dengan harga yang relative murah. Yang kita butuhkan hanya sebuah computer beserta jaringan internetnya yang bisa kita jumpai di Warnet, serta sedikit kemauan berusaha untuk berjelajah.
Kesempatan ini saya ketahui melalui sebuah blog yang membahas seputaran Windows Phone, dengan memuat tulisan yang membahas tentang kesempatan menjadi Kontributor bagi Here Maps Windows Phone, sebuah aplikasi Peta bagi pengguna Windows Phone. Here Maps menawarkan bagi siapapun yang berminat menjadi Kontributornya untuk memberi kontribusi membuat jalan, Tempat Penting, serta nomer rumah. Setiap kontribusi memiliki imbalan, dimana semakin banyak kontribusi yang kita berikan, semakin tinggi nilai imbalan yang diberikan. Untuk saat ini, imbalan tertingginya berupa Nokia Lumia 925 dengan harga pasar sekitar Rp. 6.500.000, imbalan yang pasti kita dapat tanpa diundi, namun diraih dengan kerja keras.







Sedikit berbagi pengalaman dari kegiatan tersebut. Untuk saat ini saya baru memperoleh hadiah berupa Nokia Lumia 520 yang memiliki nilai sekitar Rp.1.450.000, yang saya dapatkan setelah memberikan kontribusi selama 1 bulan. Pengalaman untuk membuat jalan, kita dibantu oleh foto satelit dimana beberapa jalan besar dapat terlihat jelas dan beberapa jalan yang harus diraba-raba. Sedangkan untuk Lokasi Penting, dilakukan dengan berjelajah sambil mencatat lokasi tersebut, sama halny dengan membuat nomer rumah. Untuk membuat jalan, kapan pun dapat dilakukan dengan bantuan foto satelit. Sedangkan membuat tempat penting, saya memperoleh data dengan berjelajah pada sore hari, dan memasukkan data pada malam hari. Untuk moner rumah, saya kurang melakukannya karena dalam hal ini saya mengambil kesimpulan bahwa untuk memperoleh poin yang banyak dalam waktu singkat, hanya dapat melalui pembuatan Tempat penting, yang satu harinya saya bisa mendapatkan sekitar 6 poin.




Jadi, bila ingin memiliki HP dengan Spesifikasi tinggi tanpa mengeluarkan uang banyak, saya sarankan untuk  mengikuti kegiatan ini, dan jangan malas serta jangan patah semangat. Selamat mencoba.