Rupanya, kehidupan kita di jaman sekarang
sudah sangat dimanjakan oleh tekhnologi yang sangat canggih sehingga mememberi
kemudahan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Salah satunya pekerjaan atau
aktifitas yang membutuhkan suatu system navigasi untuk menunjukkan arah dan
lokasi.
Ya, seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa
system navigasi sudah didukung oleh suatu tekhnologi canggih dan pintar yang
disebut dengan GPS. Semakin berjalannya jaman maka semakin praktis pula
tekhnologinya. System-sistem navigasi GPS sudah dibenamkan pada smartphone yang
senantiasa kita bawa bepergian kemana-mana.
Yang selalu saya gunakan pada saat ini yaitu
aplikasi navigasi yang bernama Here Maps. Here Maps ini saya ketahui sejak
menggunakan Smart Phone bersistem operasi Windows Phone. Sangatlah membantu
salah satu aktifitas yang saya lakukan, dan juga saya yakin sangat bermanfaat
bagi seluruh lapisan masyarakat dunia.
Kebetulan sejak dahulu, pekerjaan sampingan
orang tua saya adalah sebagai pengusaha jual-beli kendaraan bekas. Dan sekarang
semenjak pensiun dari pekerjaan utamanya, Bapak saya lebih memfokuskan untuk
melanjutkan usahanya itu untuk mengisi waktu sehari-hari. Sehingga untuk
mendapatkan barang dagangannya tidak hanya di wilayah sekitar saja, namun
terkadang sampai ke luar daerah. Dan salah satu kendalanya adalah mencari
lokasi apabila sudah mendapatkan informasi barang buruannya itu di mana.
Terkadang alamat sudah didapat, namun dikarenakan tidak mengetahui posisi
alamat itu dengan pasti maka waktu akan habis hanya digunakan untuk bertanya di
jalan.
Pengalaman sekitar satu bulan yang lalu,
Bapak saya ingin mengambil kendaraan di Bali, karena selisih harga di Lombok
tempat saya tinggal dengan di Bali sangatlah jauh dan menjanjikan keuntungan
yang cukup menggiurkan. Urusan TNKB pun sudah tidak menjadi masalah karena
banyak pihak yang menyediakan jasa pembayaran samsat lintas daerah di mana apabila
selisih biaya mengurus TNKB Lokal dibandingkan luar daerah melalui jasa
tersebut dengan TNKB tidaklah terlalu jauh. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh
Bapak saya, dengan pertimbangan bahwa walaupun konsumen mengetahui selisih
harga antara Bali dengan Lombok lumayan jauh, namun mereka tidak berani
mengambil resiko. Dalam arti mereka memikirkan apabila mencari sendiri
kendaraan bekas di Bali, apakah mereka tahu lokasinya di mana dan pasti lebih
memakan waktu dan biaya yang lebih besar.
Sehingga setelah saya mengetahui rencana
tersebut dari obrolan kecil dengan Bapak, maka yang langsung muncul di pikiran
saya adalah Here Maps. Untuk lokasi di wilayah kota-kota besar apalagi di
Denpasar-Bali, saya yakin data peta yang ada sangatlah lengkap, sampai
menjangkau ke gang-gang kecil. Dan benar saja, setelah alamat itu disampaikan
oleh Bapak, dan saya langsung meng-input alamat pada kolom pencarian, dan dalam
sekejap Here Maps langsung menunjukkan lokasinya secara akurat beserta jalur
yang akan dilewati dan dipermudah dengan bantuan panduan suara. Canggih bukan ?
Sehingga setiap ada rencana untuk mengambil kendaraan ke Pulau Dewata lagi, Bapak
pasti selalu mengajak saya.
Perjalanan itu pun berjalan mulus sampai
kepada alamat tanpa memakan waktu yang lama, walaupun ada sedikit kejadian yang
sangat disayangkan, gadget kesayagan saya jatuh di perjalanan sehingga gorilla
glassnya pecah, namun syukur masih bisa digunakan.
Karena
saya termasuk orang yang tetap mengikuti informasi perkembangan tekhnologi
beserta aplikasinya, sehingga setiap hari saya selalu mengikuti salah satu blog
yang mengulas dan membahas dengan lengkap tentang Windows Phone yaitu
idwinphone.com, karena gadget yang saya gunakan bersistem operasi Windows
Phone. Dan di salah satu threatnya pada tanggal 8 Februari 2014 yang berjudul
“Jadi Kontributor HERE Maps, Dapatkan Merchandise Keren”. Karena sekarang yang menjadi salah satu aktifitas
berdasarkan pengalaman saya tadi didukung oleh system navigasi, sehingga saya
pun tertarik untuk membuka threat tersebut.
Setelah membacanya, langsung muncul dua ide,
selain berkesempatan untuk melengkapi jalan, lokasi penting (Poi), serta nomer
rumah yang ada di sekitar kita, karena walaupun kita sering melewati dan
mengetahui suatu tempat, namun terkadang kita tidak mengetahui alamatnya. Dan
yang lebih menarik lagi yaitu Merchandisenya, tidak muluk-muluk untuk mengejar
yang pertama, cukup Merchandise ketiganya saja yaitu Nokia Lumia 520 dengan
rencana apabila dijual kembali, bisa untuk memperbaiki Gorilla Glass Nokia
Lumia 920 saya.
Sehingga pada tanggal 13 Maret 2014, saya
bergabung sebagai contributor Here Maps, dan dimulai dengan melengkapi jalan
yang ada di kota saya. Cukup menyenangkan mengerjakannya, karena dibantu dengan
foto satelit yang disediakan oleh Here Maps, kita tinggal meraba-raba dan
mengingat jalan tersebut dan langsung mengentry data ke Here Maps Creator.
Namun setelah beberapa hari mambuat jalan, jalan-jalan yang belum dibuat di
peta sudah mulai lengkap. Namun ternyata saya melupakan bahwa lokasi-lokasi
penting yang ada di kota saya masih kurang. Mulai merencanakan strategi
bagaimana memanfaatkan waktu yang ada untuk mendapatkan jumlah jalan dan Lokasi
penting (Poi) agar mencukupi Badges untuk mendapatkan Marchendise itu.
Saya mulai merasakan serunya menjadi
Kontributor Here Maps sejak mulai membuat Poi, karena selain memang suka
bertualang, kita jadi lebih tahu secara lengkap mengenai lokasi penting (Poi)
yang ada di tempat tinggal sampai ke pelosok. Hanya saja harus memiliki cukup
tenaga serta mental yang tebal, karena menjelajah untuk mencatat satu persatu
setiap Poi yang dilewati, juga harus siap menjadi orang yang selalu diperhatikan
sepanjang jalan atas apa yang kita lakukan, karena setiap berhenti di depan Poi
yang akan kita catat, pasti ada orang yang memperhatikan dengan tatapan
mencurigakan dan penuh rasa ingin tahu, dan tidak jarang orang tersebut menanyakan
langsung apa yang kita catat itu.
Sehingga pada penutupan periode pertama,
Badges saya cukup untuk ditukarkan dengan Nokia Lumia 520. Senang sekali saat
itu dan tidak sabar ingin cepat-cepat menerimanya. Sehingga pada tanggal 7
Maret, Merchandise itu sampai di rumah. Namun saat itu saya sedang di kantor
dan yang menerima di rumah adalah Ibu. Sepulang kerja, ibu bertanya-tanya itu
apa, dan saya menjelaskan bahwa itu adalah Merchandise dari Here Maps.
Dari saat itu saya selalu kepikiran karena sepertinya
ibu lebih membutuhkannya, dilihat dari Handphone yang digunakan sudah mulai
menunjukkan tanda-tanda kerusakan, pekerjaannya yang selalu menghubungi dan
dihubungi oleh pasien Facial tempat ibu bekerja. Saya paham bahwa seorang ibu
untuk membeli sebuah handpone dengan harga mahal, lebih baik uangnya digunakan
untuk membeli beras atau kebutuhan keluarga lainnya. Sehingga esok harinya saya
tidak sabar untuk segera pulang dari kantor untuk memberikan Handphone tersebut
kepada ibu dan mengurungkan niat untuk menjualnya lagi, karena masih ada
periode selanjutnya untuk mendapatkan kesempatan memperoleh Merchandise.
Setelah periode kedua berjalan, sisa badges
yang saya miliki hanya tinggal ditambah sedikit badges lagi untuk mendapatkan
merchandise lagi. Sehingga karena Poi dan Jalan di kota saya sudah lengkap,
untuk melanjutkannya saya lakukan dengan santai sampai memperoleh bagdes yang
cukup. Namun saya dikejutkan oleh obrolan rekan-rekan Maps Creator yang
mengeluhkan aturan yang berlaku pada periode kedua setelah pengumuman perolehan
badges di minggu kedua, bahwa yang berhak untuk mendapatkan merchandise hanya
map creator yang masuk dalam peringkat berdasarkan aturan yang telah dibuat
oleh panitia.
Saya tidak menyalahkan panitia, karena apapun
aturan yang telah diputuskan pasti telah melewati banyak diskusi, penyampaian
pendapat dan banyak pertimbangan hal lainnya. Yang salah adalah pada diri saya
sendiri mengapa tidak memperhatikan aturan pada periode kedua dengan teliti. Berani
mengikuti suatu Event/Kompetisi, berarti harus tunduk kepada segala aturan yang
ada. Dari pada membuat statement yang tidak penting, lebih baik berusaha untuk
mengikuti segala aturan dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Sehingga setelah memperhitungkan dengan
segala cara, untuk mendapatkan peringkat pertama dalam sehari harus mendapatkan
bagdes yang lumayan membutuhkan usaha yang sangat maksimal. Dan semenjak saat
itu saya bertekat untuk berusaha secara maksimal sampai akhir periode dengan
perhitungan sehari harus memperoleh berapa badges dengan menerapkan strategi
yaitu pada saat jam kerja, karena tidak bisa ke mana-mana, maka yang harus
dilakukan adalah memanfaatkan waktu senggang untuk membuat jalan, sedangkan
sepulang kantor menjelajah untuk memperoleh data Poi.
Sehingga dalam sehari saya melakukan
penjelajahan sepanjang kurang lebih sejauh 20KM. bayangkan saja, sepanjang itu
saya bisa mencatat berapa Poi. Maju sedikit, catat. Maju sedikit, catat. Itulah
yang terus saya lakukan selama kurang lebih 3 jam. Begitu merasakan lelah, saya
mencari minimarket untuk membeli sekedar minuman dingin untuk memulihkan tenaga
dan tidak lupa mencatat Minimarket tersebut ke dalam Poi. Di saat waktunya
untuk ibadah, saya mencari tempat ibadah dan sekali lagi tidak lupa
mencatatnya. Begitu tenaga pulih, langsung melanjutkan perjalanan. Setelah saya
rasa cukup dan hari mulai sore, saat itulah penjelajahan saya akhiri dan
kembali pulang ke rumah. Setelah istirahat, makan dan sholat, malamnya yang
saya lakukan adalah memasukkan data-data Poi yang saya peroleh tadi ke Here
Maps Creator, dan terkadang sampai larut malam. Apabila Quota Modem habis,
harus berupaya ke Warnet terdekat karena persediaan untuk membeli quota tidak
cukup. Dalam mengikuti Event ini memang membutuhkan banyak Kuota Internet,
rata-rata selama 1 periode saya menghabiskan 8GB.
Namun setelah beberapa hari, kendaraan yang
saya gunakan untuk menjelajah mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi
sebelum diperbaiki dan menunggu gaji bulan depan, maka penjelajahan saat itu
dihentikan dan diganti oleh pembuatan jalan. Masih beberapa ribu KM lagi yang
dibutuhkan untuk memperoleh peringkat pertama, dan saat itu rasa pesimis pun
menghampiri, mana ada jalan yang masih kosong/belum dibuat yang memiliki
panjang 4000Km. dilihat dari peta saya, sepanjang itu dapat diperoleh sepanjang
Pulau Sumatera, dari ujung Aceh sampai Ujung Lampung.
Namun karena sudah membulatkan tekat untuk
tetap mengejar peringkat pertama, saya pun mulai menjelajah melalui foto
satelit untuk mencari beberapa jalan yang masih kosong. Dan Alhamdulillah, di
mana ada niat, di situ ada jalan, asalkan dilakukan dengan sabar dan
sungguh-sungguh. Tidak ada waktu yang saya lewatkan untuk membuat jalan, mulai
dari pagi sejak bekerja di kantor dengan memanfaatkan waktu yang kosong,
sepulang kerja setelah sholat dan makan langsung melanjutkan sampai sore.
Begitu lagi setelah sholat dan makan langsung saya lanjutkan sampai badan
terasa letih dan harus istirahat malam dan terkadang sampai larut malam.
Dan Alhamdulillah setelah pengumuman
perolehan badges di minggu ketiga, dalam waktu satu minggu, saya bisa
mendapatkan banyak Poi dan beberapa KM Jalan yang mencukupi badges untuk berada
pada posisi pertama. Masih ada beberapa hari lagi sebelum penutupan periode
kedua, dan besar kemungkinan peringkat yang sekarang saya miliki bisa saja
diraih oleh Maper yang lain, sehingga usaha yang harus dilakukan sampai akhir
penutupan periode benar-benar maksimal. Sehingga sampai akhir penutupan pada
tanggal 25 Maret 2014 Pukul 23.59 WIB barulah selesai perjuangan di periode
kedua ini. Semoga hasil Validasi dari tim Here Maps Indonesia memberikan hasil
seperti yang diharapkan.