Rabu, 18 Desember 2013

Pulau MARINGKIK, kaya budaya, alam, dan kuliner




Pulau Maringkik, siapa yang tidak mengenal pulau kecil terletak di sebelah Tenggara Kabupaten Lombok Timur. Mungkin hanya terngiang di telinga masyarakat Lombok Timur Saja, ya memang karena letaknya masih termasuk di Kabupaten Lombok Timur.
       Pulau ini hanya dikenal sebagai pulau terpencil yang hanya dihuni oleh penduduk saja, tidak memiliki pesona wisata. Namun jangan salah, banyak pesona budaya yang berbaur dengan pesona alam ada pada pulau itu. Sebuah tempat menggoda bagi mereka yang menginginkan lebih dari sebuah wisata alam.



       Pulau Maringkik masuk pada wilayah Kelurahan Tanjung Luar, yang terkenal akan kekayaan hasil tangkapan lautnya, di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Untuk menuju ke pulau itu, lebih gampangnya kita melewati jalur dari Kota Mataram - Kediri - Praya - Mujur - Jerowaru - Keruak yang kurang lebih dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan kendaraan roda 4. Menjangkau ke Pulau ini haruslah menyebrang dengan menggunakan perahu motor dari Tanjung Luar selama 20 menit.



       Kenapa tadi disebutkan memiliki pesona budaya ? Penduduk Maringkik yang terdiri dari 615 KK dan 2690 penduduk yang merupakan pembauran masyarakat dari suku Bajo, Buton, Sasak dan Bugis yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Sehingga dari pembauran 4 suku bangsa itu sendiri terciptanya 1 bahasa yang disebut bahasa Matingkik.
       Masih membahas mengenai bahasa di Pulau ini, karena begitu menariknya pesona budaya dari segi bahasanya. Dialek (sosiolingustik) ataupun linguistik menjadi ciri dan karakter sendiri dari pulau ini, karena dengan adanya akulturasi budaya dan bahasa yang dihasilkan dari keempat suku tersebut, sangatlah unik. Pemersatu bangsa dari segi bahasa.



       Wisata Budaya di Pulau ini juga dapat kita nikmati dari kehidupan melaut dari penduduknya yang memang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Nelayan pulau Maringkik menjual hasil tangkapannya ke pusat pelelangan ikan di Tanjung Luar, dan tak ayal pula banyak pedagang ikan dari Kabupaten Lain yang datang ke Maringkik. Pasar ikan ini selalu ramai pembeli pada pagi sampai sore, karena kebutuhan ikan di pasar itu sangat tinggi, maka nelayan pulau maringkik datang secara terus menerus sampai ikan yang dibawa dibeli oleh penjual di Tanjung Luar.



       Budaya di Pulau ini juga terlihat pada kebiasaan perempuan pada saat musim panas dengan membuat lulur dari pinang dan beras. Pinang dan beras dicampur dengan cara dikunyah dan ditumbuk. Lulur ini dinamakan "bara buas".
       Ini dia yang menarik dari Pulau Maringkik, pesona alam dengan keadaan laut yang dangkal menjadi daya tarik untuk bisa menikmati tempat ini. Laut yang dangkal dengan air yang biru dan bening sangat mendukung untuk berenang dan bersnorkeling melihat keindahan karang dan kekayaan ikan di lautnya. Dua keindahan yang diberikan Maringkik saat sore hari, selain pesona Sunset yang sangat indah, tapi juga saat air yang dangkal ditambah dengan keadaan pada saat air laut surut memudahkan untuk menyebrangi ke pulau Bumbung, pulau kecil terdekat dari Maringkik.



       Merupakan surga bagi para pencinta hobi memancing, inilah tempat untuk menaklukan mata pancing dan ikan-ikannya.
       Maringkik juga memberikan pelayanan yang memuaskan bagi siapa yang hendak mengunjungi Pantai yang namanya sudah mendunia, pantai Pink. Jarak dari pulau Maringkik sangatlah dekat dan bisa dijangkau dengan perahu motor.



      Potensi apa lagi yang tidak dimiliki pulau ini ? Saya rasa semuanya sudah ada. Anda memikirkan kuliner ? Secara potensi, Pulau ini kaya akan kekayaan kulinernya. Santapan yang berbahan dasar ikan yang dimasak dengan bumbu kuning maupun dibakar dengan berbungkus daun pisang sangatlah patut untuk dicoba. Hanya saja, masakan ini hanya dibuat oleh penduduknya untuk dikonsumsi sendiri, belum ada yang dijajakan dalam bentuk menu rumah makan, karena di sana tidak ada rumah makan. Bila mengenal akrab salah satu warganya, barulah bisa menikmati hidangan yang saya bahas ini. Sayang ya ? Tapi saya yakin kekurangan ini bisa menjadi motivasi untuk menjadi salah satu kekayaan Maringkik ke depannya.



       Besar harapan saya dalam menulis blog ini untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki pulau Nelayan ini, namun keterbatasan kemampuan sehingga hanya bisa membantu melalui tulisan. Suatu kebanggaan tanah kelahiran di Lombok Timur memiliki pulau indah dengan nama Maringkik. Sama halnya tujuan saya dengan suara hati para penduduk di pulau ini, ada keinginan selain menjadi nelayan, juga bisa mengembangkan wisata di pulaunya, sehingga bila cuaca tidak mengizinkan untuk melaut, maka bisa beralih profesi sebagai pelaku wisata.

5 komentar:

  1. Hi, aku Issya. Ingin tahu lebih banyak tentang pulau Maringkik, apakah di sana ada listrik? bagaimana dengan pendidikan? Apakah di sana ada sekolah? Rencananya aku ingin berkunjung Januari nanti tapi mungkin bisa volunteering di sana, jadi akan lebih baik jika tahu lebih banyak kondisi daerahnya. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masalah listrik alhamdulillah PLN sudah masuk, masalah pendidikan juga di sana sudah ada sekolah dari jenjang SD. sampai SMP yang dinamakan SDMP (satu atap) yang merupakan program Pemda setempat sebagai program wajib belajar 9 tahun, kecuali untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, siswa sudah diyakini mandiri untuk mampu menuju SMA terdekat di Kecamatannnya.

      Hapus
  2. Oke itu seharusx waw,,,,!!!
    Cuman kami disini masih kekurangan dengan air bersih,,,!!!
    Ya emng harus di maklumi sih,,,,???
    V alhamdulillah kami senang hidup di sini

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus