Sabtu, 24 Januari 2015

Balapan Cidomo di Pulau Lombok, pernah nonton ?




Bagi anak sekolah dan orang kantoran, hari Sabtu merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu setelah 6 hari mengabdikan diri dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas-tugas di kantor. Dan ada sebagian orang yang menganggap hari sabtu lebih istimewa daripada hari Minggu, di mana hari Sabtu sebagai waktu kita mengistirahatkan otak dan tubuh untuk tidak memikirkan tugas sekolah maupun kantor, hanya untuk memikirkan hal apa yang dapat menghibur diri untuk melepas semua kepenatan di sekolah maupun di kantor. Sementara hari Minggu, kita dihadapi dengan segudang pandangan kepenatan yang akan dijumpai di hari Senin besoknya.
Setiap daerah pasti memiliki beberapa tempat dan event andalan sebagai tujuan destinasi berakhir pekan. Nah pada kali ini saya membahas tempat dan event berakhir pekan bagi mereka yang tinggal di Pulau Lombok, lebih utamanya bagi yang bertempat di Kabupaten Lombok Timur. Bukan wisata seperti biasanya, ini adalah wisata menyaksikan hiburan "Balap Cidomo".
Saya jelaskan sedikit, cidomo itu adalah alat transportasi tradisional di puLau Lombok, berupa Gerobak yang menggunakan ban mobil dengan peer daun, yang ditarik oleh seekor kuda. Lebih mirip dengan andong namun berukuran lebih kecil.



Balap Cidomo ini dapat kita saksikan langsung pada hari Sabtu, tepatnya setelah waktu Ashar sekitar pukul 16.00 WITA sampai dengan pukul 17.00 WITA, yang bertempat di Lapangan Udara Milik Angkatan Udara Rembiga Detasemen Rambang, di Desa Rambang Kecamatan Labuhan Haji. Jangan terkejut dengan namanya, walau terdengar seram, tetapi berbeda dengan apa yang bisa kita temukan di sana. Hamparan alam yang sangat indah dengan rerumputan yang hijau, pepohonan yang berbaris kokoh, deburan ombak air laut, dan pemandangan Gunung Rinjani yang ditemani awan sebagai latar yang sangat indah di tempat ini. Untuk masuk ke tempat ini, kita harus melewati pos penjagaan yang hanya memiliki pengamanan Portal dan harus membayar Rp 5.000 untuk kendaraan bermotor dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat. Menuju ke tempat ini tidaklah sulit, hanya melewati jalan provinsi yang sangat bagus dan lebar.






Lapangan udara ini digunakan sebagai sarana latihan oleh Angkatan Udara, tetapi hanya beberapa kali saja. Sehingga lapangan ini lebih sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat untuk belajar menyetir dan mengendarai sepeda motor. Dan selain itu juga, lapangan udara ini persis berada di pinggir pantai, namun posisinya lebih tinggi sekitar 5 meter dari atas pantai, sehingga untuk turun ke pantai bisa melewati jalan setapak dan tangga alami dari bibir tebing yang terkikis oleh jejak kaki yang selalu melewatinya untuk naik turun.
Balap Cidomo ini diawali dengan kesepakatan antara dua tim Cidomo, dimana kesepakatan yang disetujui berupa Jumlah Taruhannya, apabila kedua Tim menyetujui nilainya, selanjutnya mereka menuju ke Garis start. Panjang Lintasannya +/- 500 meter yang berlandaskan tanah keras yang dibatasi oleh rerumputan hijau. Satu Tim terdiri dari 2 orang, dan juga sebagai peserta balap. 1 orang yang memegang pecut, dan 1 lagi memegang tali kendali yang disebut dengan pengelis. Ya, Lis adalah sebutan untuk taLi kendali. Yang mengejutkan, ternyata pesertanya pun tidak hanya berasal dari Kabupaten Lombok Timur, tetapi dari Kabupaten tetangga pun ikut andil dalam meramaikan ajang ini, seperti dari kabupaten Lombok Tengah, ya meski cidomonya bukan dibawa langsung dari sana, tetapi dinaikkan ke atas Truk. Yang uniknya, masing-masing tim memiliki nama atau julukan masing-masing, seperti Tornado, Roket, dan masih banyak lagi nama unik lainnya. Setelah aba-aba dibunyikan, segeralah kedua tim memacu Cidomonya menuju garis finish. Lebih mirip dengan Drag Race, yang lintasannya berupa jalan lurus dengan mengandalkan kecepatan dari dapur pacunya. Biasanya Balap Cidomo ini dilakukan sebanyak 5 sampai 7 kali dalam rentang waktunya.





Jadi, selain menonton Balap Cidomo, kita juga bisa turun ke pantai untuk mandi-mandi atau sekedar menikmati pantai dari dekat. Ada juga yang berjualan makanan-makanan kecil seperti kacang rebus dan jagung rebus, serta makanan ringan lainnya dan minuman ringan bahkan teh dan kopi.



 Sebenarnya Balap Cidomo ini banyak terdapat kontroversinya. Ada sisi negatif dan positifnya. Kita banyak temukan dari segala kalangan umur, dari anak-anak sampai orang dewasa melakukan taruhan, dan tidak sedikit juga terjadi perselisihan antara kedua pihak yang melakukan taruhan. Namun ada sisi positifnya, karena ajang ini dapat dijadikan sebagai mediasi untuk berkumpul dan bersilaturahmi antar kusir Cidomo, sehingga lebih saling mengenal dan dapat bertukar pikiran mengenai seputaran cidomo, sehingga apabila bertemu di jalan bisa saling menyapa atau bahkan apabila ada cidomo yang mengalami masalah, bisa saling tolong.




Jadi, buat yang penasaran dan belum pernah menyaksikan balap cidomo ini, jangan lupa melingkari hari sabtu besok di kalender yang tergantung di tembok kamar, tembok kelas, atau yang berdiri di meja kerja anda, dan jangan lupa mengajak keluarga serta kerabat lainnya. Dan untuk yang pernah ke sana dan juga sekaligus menyaksikan langsung balap cidomo ini, jangan lupa memberikan kritik dan saran di kolom komentarnya ya.